
Dharma Shanti, Perayaan Hari Suci Nyepi dan Galungan di SD Global Mandiri Cibubur
- Posted by Cibubur Primary
- Categories Global Mandiri Cibubur, Primary
- Date May 6, 2025
Dalam rangka memperingati Hari raya Galungan dan Kuningan , pada hari Selasa tanggal 29 April 2025, SDS Global Mandiri Cibubur mengadakan kegiatan yang dinamakan Dharma Shanti. Bertema Manavaseva Madavaseva yang memiliki arti “Melayani sesama sama dengan melayani Tuhan”. Bertujuan untuk melestarikan budaya Hindu yang telah ada dan memperkenalkan budaya Hindu kepada siswa- siswa Sekolah Global Mandiri.


Kegiatan dimulai dengan pawai ogoh-ogoh diikuti oleh para guru dan murid beragama Hindu di barisan terdepan dan diikuti oleh para guru dan murid beragama non Hindu. Mereka berjalan dari sekolah ke kawasan sekitar, dan kembali berkumpul di sekolah untuk melanjutkan kegiatan. Semarak pawai mewarnai kawasan sekolah dan sekitarnya dengan para peserta yaitu siswa-siswi dari tingkat TK, SD kelas 1 sampai dengan kelas 6, staff, dan orangtua yang ikut menunjukkan toleransi mendukung kegiatan tersebut dengan menggunakan pakaian dan ornamen bernuansa Bali. Terlihat beberapa dari mereka memegang poster bertulisan Selamat memperingati hari raya Galungan dan Kuningan.
Menurut Gusti Ngurah Pujawan selaku PIC kegiatan, ogoh- ogoh disini bukan sebagai simbol dari Butha Kala, yang merepresentasikan kekuatan alam semesta dan waktu yang tak terukur. Ogoh-ogoh, yang umumnya digambarkan sebagai raksasa atau makhluk menakutkan, juga melambangkan sifat-sifat negatif dan energi jahat yang perlu dibersihkan sebelum memasuki tahun baru Saka. Dalam ajaran Hindu Dharma, Butha Kala adalah istilah untuk kekuatan alam semesta dan waktu yang sangat besar dan tak terbatas. Ogoh-ogoh adalah manifestasi visual dari Butha Kala, dengan ciri-ciri fisik yang menyeramkan seperti tubuh besar, kuku panjang, bertaring, wajah yang seram, dan rambut berantakan. Ogoh-ogoh juga melambangkan sifat-sifat buruk manusia, seperti angkara murka, nafsu, dan perilaku negatif lainnya yang perlu dibersihkan menjelang Hari raya Nyepi. Pawai ogoh-ogoh dan pembakaran setelahnya merupakan ritual pembersihan, baik dari sifat negatif dalam diri manusia maupun energi jahat di lingkungan sekitar. Pembakaran ogoh-ogoh melambangkan pemusnahan sifat-sifat buruk dan energi negatif, sehingga masyarakat dapat memasuki tahun baru Saka dengan jiwa yang bersih dan penuh harapan. Ogoh-ogoh juga bukan hanya sekadar patung atau pertunjukan seni, melainkan juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Tradisi ini mengajarkan pentingnya memurnikan diri, menjaga keseimbangan alam, dan menghormati lingkungan sekitar. Pawai ogoh-ogoh juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan dalam komunitas. Proses pembuatan ogoh-ogoh yang melibatkan banyak orang juga merupakan manifestasi dari semangat gotong-royong dan kekompakan dalam masyarakat.
Selain mengenalkan parade ogoh-ogoh, kegiatan ini juga diwarnai dengan musik gamelan Bali (Baleganjur), penampilan anak- anak berupa fashion show dengan beragam pakaian khas Bali, membaca Sloka, Dharma Wacana, tarian khas Bali, Puspanjali, Cilinaya, dan Kecak sebagai pemungkas acara.
Rahajeng Rahina Galungan Ian kuningan
Om Santi, Santi, Santi Om
-DFH-


🌟 Stay Connected!
Follow us on social media for the latest updates, events, and highlights from our amazing students and faculty.
📱 TikTok: @sd_globalmandiri_cibubur
Catch behind-the-scenes moments, fun challenges, and the best school spirit!
📸 Instagram: @sd_globalmandiri_cibubur
Explore our school, events, and student life through our posts and stories.
🎥 YouTube: Sekolah Global Mandiri Cibubur
Watch school events, student achievements, and exciting projects from our talented community. Don't forget to like, subscribe, and share!
You may also like

BERBAGI BERKAH DI BULAN MULIA

MENGHADAPI GENERASI ALPHA BAGI ORANGTUA MILENIAL
